Inspirasi Pendidikan

Waspadalah Terhadap Musuh-Musuh Para Pendidik

Mendidik generasi ini adalah amal shalih yang mulia di sisi Allah Ta’ala. Maka Syaithan tidak akan tinggal diam untuk menggoda para pendidik agar tersesat dari jalan yang benar, berupa ketergelinciran dalam konsep dan metode pendidikan yang datang dari selain petunjuk Allah Ta’ala atau terseret jeratan hawa nafsu angkara murka yang menghancurkan kehormatan para pendidik dengan perbuatan durjana di lembah kemaksiatan nan hina dina.

Bahkan, orang tua dan para pendidik jangan pernah lupa bahwa dalam perjuangan mendidik generasi ini ada musuh-musuh yang harus kita waspadai. Sebagaimana orang-orang beriman yang sedang mencari keridhoan Allah Ta’ala memiliki musuh yang akan merusak perjuangannya. Diantara musuh-musuh itu adalah:

1. Syaithan
2. Hawa Nafsu
3. Dunia
4. Orang-orang Munafik
5. Orang-orang Kafir dan Musyrik
6. Ahlul kitab

Sudah seharusnya seorang pendidik memahami cara menyelamatkan diri dari tipu daya musuhnya.

Dalam Al-Qur’an dan Hadits serta kitab-kitab para ulama detil sekali penjelasan tentang dalil dan tipu daya musuh-musuh manusia yang mencari ridho Allah Ta’ala ini. Allah Ta’ala berfirman tentang Iblis dan bala tentaranya,

قَالَ فَبِمَآ أَغۡوَيۡتَنِي لَأَقۡعُدَنَّ لَهُمۡ صِرَٰطَكَ ٱلۡمُسۡتَقِيمَ ثُمَّ لَأٓتِيَنَّهُم مِّنۢ بَيۡنِ أَيۡدِيهِمۡ وَمِنۡ خَلۡفِهِمۡ وَعَنۡ أَيۡمَٰنِهِمۡ وَعَن شَمَآئِلِهِمۡۖ وَلَا تَجِدُ أَكۡثَرَهُمۡ شَٰكِرِينَ

“Iblis menjawab: “Karena Engkau telah menghukum saya tersesat, saya benar-benar akan (menghalang-halangi) mereka dari jalan Engkau yang lurus. Kemudian saya akan mendatangi mereka dari muka dan dari belakang mereka, dari kanan dan dari kiri mereka. Dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur (taat).” (Q.S. Al-A’raf, 16-17)

Allah Ta’ala menjelaskan tentang fitnah nafsu,

وَمَآ أُبَرِّئُ نَفۡسِيٓۚ إِنَّ ٱلنَّفۡسَ لَأَمَّارَةُۢ بِٱلسُّوٓءِ إِلَّا مَا رَحِمَ رَبِّيٓۚ إِنَّ رَبِّي غَفُورٞ رَّحِيمٞ

“Dan aku tidak membebaskan diriku (dari kesalahan), karena sesungguhnya nafsu itu selalu menyuruh kepada kejahatan, kecuali nafsu yang diberi rahmat oleh Tuhanku. Sesungguhnya Tuhanku Maha Pengampun lagi Maha Penyanyang.” (Q.S. Yusuf, 53)

Allah Ta’ala juga mengatakan tentang tipu daya dunia,

ٱعۡلَمُوٓاْ أَنَّمَا ٱلۡحَيَوٰةُ ٱلدُّنۡيَا لَعِبٞ وَلَهۡوٞ وَزِينَةٞ وَتَفَاخُرُۢ بَيۡنَكُمۡ وَتَكَاثُرٞ فِي ٱلۡأَمۡوَٰلِ وَٱلۡأَوۡلَٰدِۖ كَمَثَلِ غَيۡثٍ أَعۡجَبَ ٱلۡكُفَّارَ نَبَاتُهُۥ ثُمَّ يَهِيجُ فَتَرَىٰهُ مُصۡفَرّٗا ثُمَّ يَكُونُ حُطَٰمٗاۖ وَفِي ٱلۡأٓخِرَةِ عَذَابٞ شَدِيدٞ وَمَغۡفِرَةٞ مِّنَ ٱللَّهِ وَرِضۡوَٰنٞۚ وَمَا ٱلۡحَيَوٰةُ ٱلدُّنۡيَآ إِلَّا مَتَٰعُ ٱلۡغُرُورِ

“Ketahuilah, bahwa sesungguhnya kehidupan dunia ini hanyalah permainan dan suatu yang melalaikan, perhiasan dan bermegah-megah antara kamu serta berbangga-banggaan tentang banyaknya harta dan anak, seperti hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan para petani; kemudian tanaman itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning kemudian menjadi hancur. Dan di akhirat (nanti) ada azab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridhaan-Nya. Dan kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu.” (Q.S. Al-Hadiid, 20)

Allah sudah menjelaskan bahwa orang kafir adalah musuh kita yang nyata. Allah Ta’ala berfirman,

إِنَّ ٱلۡكَٰفِرِينَ كَانُواْ لَكُمۡ عَدُوّٗا مُّبِينٗا

“Sesungguhnya orang-orang kafir itu adalah musuh yang nyata bagimu.” (Q.S. An-Nisaa’, 101)

Allah Ta’ala juga berfirman tentang orang Yahudi dan Musyrik,

لَتَجِدَنَّ أَشَدَّ ٱلنَّاسِ عَدَٰوَةٗ لِّلَّذِينَ ءَامَنُواْ ٱلۡيَهُودَ وَٱلَّذِينَ أَشۡرَكُواْۖ

“Sesungguhnya kamu dapati orang-orang yang paling keras permusuhannya terhadap orang-orang yang beriman ialah orang-orang Yahudi dan orang-orang musyrik.” (Q.S. Al-Maidah, 82)

Allah Ta’ala juga menjelaskan permusuhan abadi kaum Yahudi dan Nashara terhadap umat ini. Allah Ta’ala berfirman,

وَلَن تَرۡضَىٰ عَنكَ ٱلۡيَهُودُ وَلَا ٱلنَّصَٰرَىٰ حَتَّىٰ تَتَّبِعَ مِلَّتَهُمۡۗ قُلۡ إِنَّ هُدَى ٱللَّهِ هُوَ ٱلۡهُدَىٰۗ وَلَئِنِ ٱتَّبَعۡتَ أَهۡوَآءَهُم بَعۡدَ ٱلَّذِي جَآءَكَ مِنَ ٱلۡعِلۡمِ مَا لَكَ مِنَ ٱللَّهِ مِن وَلِيّٖ وَلَا نَصِيرٍ

“Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu hingga kamu mengikuti agama mereka. Katakanlah: “Sesungguhnya petunjuk Allah itulah petunjuk (yang benar)”. Dan sesungguhnya jika kamu mengikuti kemauan mereka setelah pengetahuan datang kepadamu, maka Allah tidak lagi menjadi pelindung dan penolong bagimu.” (Q.S. Al-Baqarah, 120)

Hati-hatilah terhadap orang-orang munafiq, Allah Ta’ala sendiri ingin mereka tipu apa lagi kita orang-orang beriman. Allah Ta’ala berfirman,

إِنَّ ٱلۡمُنَٰفِقِينَ يُخَٰدِعُونَ ٱللَّهَ وَهُوَ خَٰدِعُهُمۡ وَإِذَا قَامُوٓاْ إِلَى ٱلصَّلَوٰةِ قَامُواْ كُسَالَىٰ يُرَآءُونَ ٱلنَّاسَ وَلَا يَذۡكُرُونَ ٱللَّهَ إِلَّا قَلِيلٗا

“Sesungguhnya orang-orang munafik itu menipu Allah, dan Allah akan membalas tipuan mereka. Dan apabila mereka berdiri untuk shalat mereka berdiri dengan malas. Mereka bermaksud riya (dengan shalat) di hadapan manusia. Dan tidaklah mereka menyebut Allah kecuali sedikit sekali.” (Q.S. An-Nisaa’, 142)

Bahkan waspadalah terhadap orang-orang Islam yang fasiq , mereka bisa menjadi musuh yang menyeret kita dalam keburukan. Maka orang tua dan para pendidik berhati-hatilah terhadap pergaulan yang bisa merusak keperibadian kita sebagai teladan anak dan generasi ini. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam sudah mewanti-wanti untuk selektif dalam memilih teman dekat,

المرءُ على دينِ خليلِه فلينظرْ أحدُكم مَن يُخاللُ

“Seseorang itu berada di atas agama (cara hidup) sahabat dekatnya, maka hendaklah salah seorang di antara kalian melihat dengan siapa ia berteman.” (H.R. Ahmad, no. 8398, At-Tirmidzi, no. 2378, Abu Dawud, no. 4833)

Pelajarilah dengan baik cara menyelamatkan diri dari tipu daya musuh-musuh kita dari penjelasan para ulama Ahlus Sunnah wal Jama’ah.

Penulis: Firdaus Basyir As-Subayanjiy
Artikel: markizonline.com

Referensi:
Kitab Mausu’ati Fiqhil Qulub, Bab 14 Fiqhu A’daail Insaan

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button