Ketidak Harmonisan Suami Istri Berpengaruh pada Jiwa Anak
Rumah tangga dan Keluarga yang harmonis akan melahirkan anak-anak yang sehat fisik dan mentalnya serta memiliki kepribadian yang baik dan kokoh.
Allah Ta’ala memberikan tuntunan kepada sepasangan Suami Istri agar senantiasa menjaga keharmonisan. Allah Ta’ala menggambarkan keterikatan mereka seperti pakain dengan pemakainnya, Allah Ta’ala berfirman,
هُنَّ لِبَاسٌ لَّكُمْ وَأَنتُمْ لِبَاسٌ لَّهُنَّ
“Mereka adalah pakaian bagimu, dan kamupun adalah pakaian bagi mereka” (Q.S. Al-Baqarah, 187)
Ketika Allah Ta’ala memberikan Rukhshah kepada suami istri untuk bergaul di malam Ramadhan, sebagian Ahli Tafsir menjelaskan,
لامتزاج كل واحد منهما بالاخر كالامتزاج الذي يكون بين الثوب ولابسه
Karena menyatunya antara suami dan istri seperti menyatunya antara pakaian dan orang yang memakainya. (Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir, hal 29)
Di dalam surat Al-A’raf ayat 26 Allah Ta’ala menyebutkan fungsi pakaian sebagai :
1. Penutup Aurat
2. Perhiasan
Tidaklah sepasang suami-istri, ketika salah seorang dari mereka membicarakan ‘aib pasangannya dan tersingkaplah rahasia salah satu dari keduanya, melainkan dia akan berubah layaknya pakaian yang dibakar yang tidak layak untuk dipandang. (Li Yaddabbaru Ayatih, Tafsir surah al-Baqarah, ayat 187)
Pasangan yang tidak harmonis, selalu cek-cok dan bertengkar bakal terlihat aib-aib mereka. Akan banyak hal yang tidak layak dipandang oleh buah hati dari orang tuanya, pada gilirannya akan mempengaruhi jiwa anak-anak. Apalagi di saat kekesalan dan emosi itu dilampiaskan kepada mereka, sungguh akan berpengaruh hebat terhadap perkembangan mental dan akhlaknya.
Karenanya, saya mengajak diri saya dan sahabat semua untuk berjuang mengharapkan rahmat Allah Ta’ala meraih keharmonisan suami istri dan kedamaian keluarga kita.
Penulis: Firdaus Basyir As-Subayanjiy
Artikel: markizonline.com