Inspirasi Pendidikan

Anak Shalih adalah Nikmat Allah Terindah

Anak adalah nikmat yang Allah Ta’ala anugerahkan kepada hamba-hamba-Nya. Diantara buktinya adalah dikabulkan oleh Allah Ta’ala do’a nabi-Nya yang belum dikaruniakan anak, dan Allah Ta’ala memberikan kabar gembira kepadanya.

Di saat perjuangan Nabi Zakariyya ‘alaihissallam sudah sekian lama dalam berdo’a kepada Allah Ta’ala agar dikaruaniakan anak, Allah Ta’ala pun mengabulkannya. Allah Ta’ala berfirman,

فَٱسۡتَجَبۡنَا لَهُۥ وَوَهَبۡنَا لَهُۥ يَحۡيَىٰ وَأَصۡلَحۡنَا لَهُۥ زَوۡجَهُۥٓۚ إِنَّهُمۡ كَانُواْ يُسَٰرِعُونَ فِي ٱلۡخَيۡرَٰتِ وَيَدۡعُونَنَا رَغَبٗا وَرَهَبٗاۖ وَكَانُواْ لَنَا خَٰشِعِينَ

“Maka Kami memperkenankan doanya, dan Kami anugerahkan kepada nya Yahya dan Kami jadikan isterinya dapat mengandung. Sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang selalu bersegera dalam (mengerjakan) perbuatan-perbuatan yang baik dan mereka berdoa kepada Kami dengan harap dan cemas. Dan mereka adalah orang-orang yang khusyu’ kepada Kami.” (Q.S. Al-Anbiyaa’, 90)

Allah Ta’ala memberikan kabar gembira kepada nabi Zakariyya ‘alaihissalam. Allah Ta’ala berfirman,

يَٰزَكَرِيَّآ إِنَّا نُبَشِّرُكَ بِغُلَٰمٍ ٱسۡمُهُۥ يَحۡيَىٰ لَمۡ نَجۡعَل لَّهُۥ مِن قَبۡلُ سَمِيّٗا

“Hai Zakaria, sesungguhnya Kami memberi kabar gembira kepadamu akan (beroleh) seorang anak yang namanya Yahya, yang sebelumnya Kami belum pernah menciptakan orang yang serupa dengan dia.” (Q.S. Maryam, 7)

Allah Ta’ala berfirman,

فَنَادَتۡهُ ٱلۡمَلَٰٓئِكَةُ وَهُوَ قَآئِمٞ يُصَلِّي فِي ٱلۡمِحۡرَابِ أَنَّ ٱللَّهَ يُبَشِّرُكَ بِيَحۡيَىٰ مُصَدِّقَۢا بِكَلِمَةٖ مِّنَ ٱللَّهِ وَسَيِّدٗا وَحَصُورٗا وَنَبِيّٗا مِّنَ ٱلصَّٰلِحِينَ

“Kemudian Malaikat (Jibril) memanggil Zakariya, sedang ia tengah berdiri melakukan shalat di mihrab (katanya): “Sesungguhnya Allah menggembirakan kamu dengan kelahiran (seorang puteramu) Yahya, yang membenarkan kalimat (yang datang) dari Allah, menjadi ikutan, menahan diri (dari hawa nafsu) dan seorang Nabi termasuk keturunan orang-orang saleh.” (Q.S. Ali Imran,39).

Demikian juga dengan Nabi Ibrahim ‘alaihissalaam, setelah sekian lama berdo’a, Allah Ta’ala pun memberikan kabar gembira. Allah Ta’ala berfirman,

فَبَشَّرۡنَٰهُ بِغُلَٰمٍ حَلِيمٖ

“Maka Kami beri dia khabar gembira dengan seorang anak yang amat sabar.” (Q.S. Ash-Shaffat, 101)

Saat malaikat bertamu ke rumah Nabi Ibrahim ‘alaihissalam, Allah Ta’ala menceritakan,

قَالُواْ لَا تَوۡجَلۡ إِنَّا نُبَشِّرُكَ بِغُلَٰمٍ عَلِيمٖ

“Mereka berkata: Janganlah kamu merasa takut, sesungguhnya kami memberi kabar gembira kepadamu dengan (kelahiran seorang) anak laki-laki (yang akan menjadi) orang yang alim.” (Q.S. Al-Hijr, 53)

Anak adalah karunia Allah Ta’ala dan perhiasan kehidupan dunia. Bahkan bagi kedua orang tua, anak adalah makhluk terindah dan paling lembut yang dikaruniakan Allah Ta’ala. Tapi amal shalih dan ketaatan kepada Allah jauh lebih baik di sisi-Nya, dan lebih baik untuk menjadi harapan. Allah Ta’ala berfirman,

ٱلۡمَالُ وَٱلۡبَنُونَ زِينَةُ ٱلۡحَيَوٰةِ ٱلدُّنۡيَاۖ وَٱلۡبَٰقِيَٰتُ ٱلصَّٰلِحَٰتُ خَيۡرٌ عِندَ رَبِّكَ ثَوَابٗا وَخَيۡرٌ أَمَلٗا

“Harta dan anak-anak adalah perhiasan kehidupan dunia tetapi amalan-amalan yang kekal lagi saleh adalah lebih baik pahalanya di sisi Tuhanmu serta lebih baik untuk menjadi harapan.” (Q.S. Al-Kahfi, 46)

Untuk itu, perjuangan mendidik anak agar menjadi generasi yang shalih adalah sebuah kemestian agar Allah Ta’ala mengekalkan keindahan itu hingga akhir hayat kita dan sampai ke sorga kelak.

Kelak di kala jasad dan tulang belulang kita sudah hancur di dalam kubur, rahmat memiliki anak yang shalih masih dapat kita nikmati. Nabi ﷺ bersabda,

إِذَا مَاتَ الْإِنْسَانُ انْقَطَعَ عَنْهُ عَمَلُهُ إِلَّا مِنْ ثَلَاثَةٍ إِلَّا مِنْ صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ أَوْ عِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ أَوْ وَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ

“Apabila salah seorang meninggal dunia, maka terputuslah segala amalannya kecuali tiga perkara, yaitu; sedekah yang terus-menerus mengalir, ilmu yang bermanfaat dan anak saleh yang selalu mendoakannya.” (H.R. Muslim, no. 3084, dari Sahabat Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu)

Semoga Allah Ta’ala memberikan kita rasa syukur bahwa Allah Ta’ala-lah yang telah mengkaruniakan nikmat keturunan kepada kita dan semoga Allah Ta’ala membimbing kita agar bisa mendidik anak-anak menjadi anak-anak yang shalih, seindah-indah nikmat bagi kita dari dunia hingga akhirat.

Penulis: Firdaus Basyir As-Subayanjiy
Artikel: markizonline.com

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button